Bupati Jember Imbau Warganya Tidak Mudik Untuk Sementara Waktu

Sayangi keluarga, Jangan Membawa Virus Corona Ke Kampung Halaman.
Bupati Jember, dr Hj. Faida, MMR., Saat Memeriksa Tempat Karantina Di JSG.


Mengingat kondisi Jember terkait wabah virus corona atau COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) sampai saat ini masih terkendali dengan baik, diminta kepada masyarkat untuk bisa menjaga situasi yang sudah terkendali ini dengan menahan diri untuk tidak mudik dahulu, atau keluar dari Jember untuk sementara waktu.

Kondisi ini harus tetap terjaga, dengan langkah-langkah antisipasi yang harus dijalankan dengan tegas, dan tepat. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Jember, yang sudah mengaktifkan  karantina yang ditempatkan di Jember Sport Garden (JSG), Kecamatan Ajung,  Jember.

“Pemudik dari luar kota yang termasuk zona merah, kita akan aktifkan, masuk di JSG, agar Jember yang sudah terkendali dan aman ini bisa berjalan lebih tertib,” terang Bupati Faida, di Ruang Isolasi JSG.

“Tetaplah di kota masing-masing. Doakan keluarga dalam keadaan baik-baik saja. Semoga dalam waktu secepat mungkin kondisi bisa pulih kembali,” tuturnya.

Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR., mengatakan kondisi seperti semula dapat segera pulih dan akan cepat terjadi apabila semua masyarakat tertib menjalankan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19, seperti melakukan issolasi dan pembatasan sosial secara mandiri.

Menurut Bupati Faida, kondisi Jember saat ini sudah terkendali cukup baik. Masjid-masjid tetap bisa berjalan. Pengajian sudah tertib. Tidak ada orang berkumpul dalam jumlah yang banyak. Bahkan acara pernikahan pun ditunda.

Begitu pula pasar-pasar sudah ditata sesuai ketentuan. Pengendalian ini bertujuan agar kasus Corona tidak semakin meningkat, yang tentu saja akan berdampak pada merosotnya  perekonomian.

“Jika tidak dikendalikan, masa issolasi  akan lebih panjang lagi, maka diminta kerjasamanya, ujar bupati. Pengorbanan yang begitu banyak ini, jangan tersia-siakan dengan tidak terkendalinya arus mudik,” tuturnya.

Bupati kembali mengingatkan, warga yang datang dari kota yang masuk zona merah akan menjalani isolasi selama 14 hari di JSG.

“Karena itu, tetaplah di kota masing-masing. Tidak usah mudik. Tunda sampai keadaan lebih aman,” kata bupati.

“Sayangi keluarga anda. Sayangi teman-teman anda. Sayangi kota masing-masing, dan jaga diri anda. Jangan mudik. Tetap di kota masing-masing,” imbuhnya.

Operasional karantina ini melibatkan sejumlah pihak. Mereka dapat dikenali dari alat pelindung diri yang dipakai.

APD warna putih untuk tim medis, coklat untuk Polri, hijau untuk TNI. Sementara petugas yang memakai jaket adalam tim penapis (screening) di depan pintu masuk.

“Semua ini kolaborasi yang dilakukan untuk memastikan JSG sebagai ruang isolasi massal,” terangnya.

Operasional karantina ini dijalankan oleh tim medis gabungan. Paramedisnya para muda yang direkrut secara khusus untuk menangani korona.

Ada juga sukarelawan khusus, TNI, Polri, dan PMI. “Mulai malam ini petugas sudah masuk. Petugas ini nantinya dua minggu tidak pulang, tetapi tinggal di JSG,” tandasnya.

Seluruh APD dan logistik sudah masuk ke JSG. 250 tempat tidur juga sudah siap. Termasuk alat rontgen dan rapid test. “Manakala perlu dirujuk, akan dirujuk,” tambah bupati.

Bupati menyebutkan, mulai Minggu pagi, 05 April 2020, posko – posko di lima pintu masuk Jember, petugas  mengirimkan warga yang berasal dari zona merah tersebut ke tempat karantina yang sudah disediakan. Pengiriman menggunakan transportasi khusus.

“Termasuk ODP ringan. Tetapi ODP yang perlu perawatan tidak di JSG,” terangnya. ODP yang memerlukan perawatan masuk ke RS dr. Soebandi Jember. (Narno).

Belum ada Komentar untuk "Bupati Jember Imbau Warganya Tidak Mudik Untuk Sementara Waktu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel