Kolaborasi Penanganan Bencana Amblesnya Jalan Dan Ambruknya Ruko Di Jalan Sultan Agung Jember




Jember, Lacak Jatim.

Sebanyak 21 ruko, yang kondisinya sudah doyong dan hampir ambruk, yang letaknya satu deretan dengan 10 ruko yang ambruk pada hari Senin pagi, (02/03/2020), di selatan jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, akan segera dirobohkan,

Menurut Bupati Faida, secara teknis ruko akan dirobohkan ke arah depan (di jalan), pasalnya jika dirobohkan ke arah belakang, akan menghalangi aliran Kalijompo, serta beresiko terhadap rumah yang ada di sekitarnya.

"Akan kami robohkan kedepan, ke arah jalan. Akses jalan sudah kami tutup. Akan kami tuntaskan penanganan bencana ini hingga 2 minggu kedepan. Kalau  bisa, lebih cepat akan lebih baik," ujar Faida.

Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR,  terus melakukan pemantauan dan koordinasi tentang penanganan bencana Kalijompo di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates.

Selasa malam, (03/03/2020), bupati bersama Komandan Kodim 0824, Letkol. Inf. La Ode M Nurdin, menggelar rapat koordinasi dengan tim tanggap bencana.
Dalam rapat, bupati meminta  masing-masing instansi yang terlibat untuk menyampaikan laporan perkembangan penanganan bencana Kalijompo.

Selanjutnya Bupati memberikan arahan dan evaluasi terkait  penanganan bencana Kalijompo.
Dari hasil koordinasi, Bupati mengambil kesimpulan, diantaranya, perobohan mulai ruko 31, dan tidak boleh lagi ada orang keluar masuk untuk evakuasi barang.

Pelaksanaan pembongkaran sisa ruko, harus ada pemberitahuan kepada pengelola ruko tentang pembongkaran rolling dorr dan barang berat lainnya agar lebih ringan saat dilakukan perobohan.

“Pemilik diberi tahu rolling dorr, kusen, dan barang berat lainnya akan dibongkar, dan pembongkaran harus dilakukan tim teknis,” jelasnya.

Akses orang keluar masuk juga harus dibatasi. Karena itu, harus diberikan pengamanan sehingga petugas bisa konsentrasi.

“Untuk keluar masuk harus menggunakan ID card atau seragam pengenal identitas,” ujarnya.

Lebih jauh bupati mengungkapkan progres pengangkatan material di Sungai Jompo telah berhasil membuka aliran air.

Sementara untuk sambungan PDAM yang diatasi dengan mengirimkan air dengan mobil tanki.

Penanganan bencana Kalijompo melibatkan tiga pihak berwenang, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten.

“Pembangunan ini merupakan kolaborasi tiga wilayah yaitu, kabupaten, provinsi, dan pusat. Sehingga dilakukan pembagian tugas dengan membuat satu komando tugas teknis di lapangan,” pungkasnya

Belum ada Komentar untuk "Kolaborasi Penanganan Bencana Amblesnya Jalan Dan Ambruknya Ruko Di Jalan Sultan Agung Jember"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel