Kesigapan PMI Jember Dalam Menghadapi Kemungkinan Adanya Bencana
PMI Siap Mengabdi Demi Kemanusiaan.
Jember Lacak Jat.
PMI menyelenggarakan Apel Siaga Bencana, karena sesuai mengikuti pengumuman dari BMKG diperkirakan dari bulan Januari hingga Februari bahkan diprediksi sampai Maret terjadi curah hujan yang sangat tinggi dan cuaca kurang menguntungkan buat kita.
Ketua PMI Kabupaten Jember, Jaenal menegaskan bahwa apel ini bukan sekedar seremonial saja, namun ini merupakan komitmen dan bentuk tanggungjawab sekaligus dari pengurus bisa mengetahui potensi dan kekurangan kita.
"Ternyata ada kekurangan untuk lampu-lampu sorot, alat lampu untuk pencarian untuk di lapangan, sampai pada tingkat senter, dan bahkan HP.
Dari sisi kelengkapan yang lain maupun dapur umum semua siap. Seluruh armada kita siap, dan tim dokter kita," terang Jaenal.
PMI di Klinik membekap penuh, PMI memiliki dokter terdidik.
PMI baru saja menerima lagi 4 dokter umum bukan ASN, namun memang mengabdi di PMI, yang suap akan membekap PMI
Untuk itu PMI tentu juga mengapreasi terhadap dokter umum yang siap mengabdi bersama PMI. "Jadi tentu PMI juga akan melakukan pengangkatan kepada 4 dokter umum itu,"
Sementara itu karena ada pencanangan dari Bupati tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A, maka kejadian luar biasa terhadap kejadian luar biasa, PMI sudah mengundang Dinas Kesehatan dan dari Dinkes sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dengan memberikan bantuan sarung tangan, pencuci septic, maka dari PMI menindaklanjuti dengan izin dari Dinkes, mekakukan sosialisasi terhadap penjual/warung majanan, yang dilakukan oleh para relawan bagaimana menyiapkan makanan bersih, mulai dari air, sampai kebutuhan-kebutuhan yang diberikan dijual, sampai alat cuci piringnya harus dalam kondisi yang baik, dan makanannya harus tertutup agar tidak dihinggapi lalat.
Jaenal mengatakan, hepatitis A terjadi akibat makanan yang kurang sehat. "Menurut Dinas Kesehatan, Hepatitis A terjadi akibat dari mengkonsumsi makanan yang sudah kurang sehat".
Oleh karena itu PMI bukan saja sekedar menyiapkan relawan, tetapi juga langsung membuat satu unit mobil APV yang diberi pengeras susra untuk dipersiapkan untuk sosialisasi, yang turun dengan para dokter PMI.
Sasarannya adalah masyarakat penjual makanan baik yang pedagang kaki lima yang di jalanan maupun yang di kampus maupun dengan mahasiswa di kampus maupun anak-anak sekolah.
Selain itu juga dipersiapkan 2 unit motor juga diberi pengeras suara turun memberikan sosialisasi.
Diluar hak itu bila pihak PMI mengetahui ada sumber air yang digunakan juga tidak steril, tidak bagus, maka PMI akan memberikan kaporit untuk dimasukkan dalam sumur-sumur.
Jaenal telah mengusulkan kepada Dinkes agar membentuk timbersama untuk melakukan asesmen secara menyeluruh terhadap kasus Hepatitus A itu.
"Karena ini variabelnya banyak, maka kami meminta kepada Dinkes agar kepala dinasnya turun di lapangan bersama kita untuk melakukan asesmen secara menyeluruh.
PMI menyiapkan 2 pleton (60 orang) disiapkan untuk menghadapi tanggap bencana,
Dan diluar itu ada oncol sekitar 500 orang dari perguruan tinggi, ada 11 perguruan tinggi yang siap dipanggil, dan itu merupakan relawan PMI, dan dokter umum yang dipersiapkan dari PMI ada 5 orang. (Narno).
Jember Lacak Jat.
PMI menyelenggarakan Apel Siaga Bencana, karena sesuai mengikuti pengumuman dari BMKG diperkirakan dari bulan Januari hingga Februari bahkan diprediksi sampai Maret terjadi curah hujan yang sangat tinggi dan cuaca kurang menguntungkan buat kita.
Ketua PMI Kabupaten Jember, Jaenal menegaskan bahwa apel ini bukan sekedar seremonial saja, namun ini merupakan komitmen dan bentuk tanggungjawab sekaligus dari pengurus bisa mengetahui potensi dan kekurangan kita.
"Ternyata ada kekurangan untuk lampu-lampu sorot, alat lampu untuk pencarian untuk di lapangan, sampai pada tingkat senter, dan bahkan HP.
Dari sisi kelengkapan yang lain maupun dapur umum semua siap. Seluruh armada kita siap, dan tim dokter kita," terang Jaenal.
PMI di Klinik membekap penuh, PMI memiliki dokter terdidik.
PMI baru saja menerima lagi 4 dokter umum bukan ASN, namun memang mengabdi di PMI, yang suap akan membekap PMI
Untuk itu PMI tentu juga mengapreasi terhadap dokter umum yang siap mengabdi bersama PMI. "Jadi tentu PMI juga akan melakukan pengangkatan kepada 4 dokter umum itu,"
Sementara itu karena ada pencanangan dari Bupati tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A, maka kejadian luar biasa terhadap kejadian luar biasa, PMI sudah mengundang Dinas Kesehatan dan dari Dinkes sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dengan memberikan bantuan sarung tangan, pencuci septic, maka dari PMI menindaklanjuti dengan izin dari Dinkes, mekakukan sosialisasi terhadap penjual/warung majanan, yang dilakukan oleh para relawan bagaimana menyiapkan makanan bersih, mulai dari air, sampai kebutuhan-kebutuhan yang diberikan dijual, sampai alat cuci piringnya harus dalam kondisi yang baik, dan makanannya harus tertutup agar tidak dihinggapi lalat.
Jaenal mengatakan, hepatitis A terjadi akibat makanan yang kurang sehat. "Menurut Dinas Kesehatan, Hepatitis A terjadi akibat dari mengkonsumsi makanan yang sudah kurang sehat".
Oleh karena itu PMI bukan saja sekedar menyiapkan relawan, tetapi juga langsung membuat satu unit mobil APV yang diberi pengeras susra untuk dipersiapkan untuk sosialisasi, yang turun dengan para dokter PMI.
Sasarannya adalah masyarakat penjual makanan baik yang pedagang kaki lima yang di jalanan maupun yang di kampus maupun dengan mahasiswa di kampus maupun anak-anak sekolah.
Selain itu juga dipersiapkan 2 unit motor juga diberi pengeras suara turun memberikan sosialisasi.
Diluar hak itu bila pihak PMI mengetahui ada sumber air yang digunakan juga tidak steril, tidak bagus, maka PMI akan memberikan kaporit untuk dimasukkan dalam sumur-sumur.
Jaenal telah mengusulkan kepada Dinkes agar membentuk timbersama untuk melakukan asesmen secara menyeluruh terhadap kasus Hepatitus A itu.
"Karena ini variabelnya banyak, maka kami meminta kepada Dinkes agar kepala dinasnya turun di lapangan bersama kita untuk melakukan asesmen secara menyeluruh.
PMI menyiapkan 2 pleton (60 orang) disiapkan untuk menghadapi tanggap bencana,
Dan diluar itu ada oncol sekitar 500 orang dari perguruan tinggi, ada 11 perguruan tinggi yang siap dipanggil, dan itu merupakan relawan PMI, dan dokter umum yang dipersiapkan dari PMI ada 5 orang. (Narno).
Belum ada Komentar untuk "Kesigapan PMI Jember Dalam Menghadapi Kemungkinan Adanya Bencana"
Posting Komentar