Bupati Faida Berikan Perhatian Khusus Terhadap Penyandang Disabilitas

Pemkab Jember Berikan Beasiswa Bagi Mahasiswa Program Pasca Sarjana Penyandang Disabilitas
Drs. Edy Budi Susilo, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.


Jember, Lacak Jatim.

Mahasiswa calon penerima beasiswa kuliah  melakukan wawancara yang diselenggarakaan oleh Pemerintah Kabupaten Jember, yang  dimulai sejak tanggal 21 - 31 Januari 2020, hingga saat ini sudah mewawancarai hampir 2300 mahasiswa/mahasiswi, dari berbagai kelompok. Untuk kelompok disabilitas ini, dimasukkan dalam kelompok gelombang ke 6.


M. Zainuri Rofiq, Ketua Perpenca Kabupatem Jember.


Berkas yang diterima dari mahasiswa ada sekitar 3.500 yang masuk di pendapa, dan diproses sampai dengan hari Jum'at, (31/01) besuk.

"Hari ini kita khususkan kaitan dengan mahasiswa-mahasiswi difabel ini, kita berikan perlakuan khusus,  dengan melakukan wawancara tidak di lantai atas, tetapi dibawah. Kemudian wawancaranya juga dilakukan oleh mantan Kadinsos, dan juga Kadinsos saat ini, jadi yang tahu persis terhadap kriteria itu, yang intinya adalah ibu Bupati memberikan perhatian yang sangat kepada kelompok minoritas, untuk sama-sama bisa mengenyam di lembaga pendidikan yang utamanya adalah S2, terang Edy.

Hari ini ada 22 orang mahasiswa/mahasiswi masuk katagori Strata dua (S2) atau pasca sarjana, yang kuliah di berbagai perguruan tinggi diantaranya terdapat 17 orang berkuliah di PGRI Jember, kemudian  ada 1 mahasiswa kuliah di Universitas Jember, 1 dari Universitas Muhammadiyah Jember, 1 dari IAIN, kemudian 1 kuliah di Malang, dan 1 lagi dari INEIFAS, jadi total 22 orang mahasiswa S2  yang hari ini nenjalani wawancara dari kelompok difabel.  

Lebih lanjut Edy Budi Susilo menyampaikan, bahwa pada tahun sebelumnya juga telah dilakukan terhadap mahasiswa D3, D4, dan S1, sedang untuk kelompok S2 ada di gelombang sebelumnya.

Bupati Faida nemberikan perhatian yang sangat bagi kelompok difabel, yang ternyata mereka 
kemudian menempuh pendidikan di IKIP PGRI.
"Mereka kita seleksi hari ini, jika memenuhi syarat insyaallah mereka akan kita loloskan," terang Edy.

Kriteria kelulusan menurut Edy sama seperti yang lain, kelompok disabilitas mereka harus menunjukkan bahwa mereka aktif sebagai mahasiswa pasca sarjana, yang kedua ditunjukkan 
kalau mereka semester dua berarti kartu hasil studi (KHS) semester satu harus ditunjukkan, dan seterusnya.
"Kemudian berapa UKT yang dibebankan kepada mereka juga kita lihat, jadi kriteria-kriteria itu sama dengan yang lain.
Kita memberikan dispensasi mereka nanti untuk dapatnya memperoleh nilai lebih karena semangatnya. Semangat belajarnya itu yang kita apresiasi sehingga kemudian mereka kita prioritaskan untuk mendapatkan bantuan beasiswa," 

Kalau memperoleh beasiswa, mereka tidak susah-susah berupaya keras untuk mencari biaya UKT, bahkan mereka mendapatkan biaya hidup 350 ribu rupiah setiap bulan. "Oleh karena itu dengan UKT yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, biaya hidup yang diberikan oleh Bupati, maka saya 
yakin itu akan menambah semangat mereka untuk segera menyelesaikan kuliahnya," pungkas Edy. 

Sementara itu Ketua Perpenca Kabupaten Jember, Muhamad Zainuri Rofiq, sebagai mahasiswa pasca sarjana jurusan teknologi program pembelajaran IKIP PGRI Jember menyampaikan kepada awak media, mudah-mudahan program beasiswa pasca sarjana yang di berikan oleh Bupati dapat terus berlanjut. "Siapapun nanti bupatinya program ini bisa terus dilanjutkan," harapnya.

M. Rofiq menyatakan dengan adanya program beasiswa ini, teman-teman disabilitas yang awalnya mungkin tidak ingin kuliah, namun dengan adanya program beasiswa mahasiswa ini maka akan termotivasi untuk kuliah. (Narno).

Belum ada Komentar untuk "Bupati Faida Berikan Perhatian Khusus Terhadap Penyandang Disabilitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel