Pemkab Jember Berupaya Mensejahterakan Kehidupan Penjahit Di Jember.




Jember, Lacak Jatim.

Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Kongres penjahit, yang dilaksanakan di Aula PB. Soedirman, Sabtu, (28/12/2029).

Terkait dengan Kongres Penjahit, Pemkab Jember telah melakukan pendataan penjahit yang ada, untuk diberi order jahitan bagi para siswa miskin dan yatim-piatu yang memperoleh bantuan beasiswa dari Bupati, dengan harapan agar para penjahit di Jember dapat hidup sejahtera.  "Kita memang mendata seluruh penjahit yang ada di Jember, dan ini baru gelombang pertama dapat 1.150 penjahit.
 "Saya yakin karena tadi dipetakan belum semua desa ada data penjahitnya dan kita akan terus mendata dengan misi Bagaimana program-program jahitan yang diperlukan di Jember ini termasuk yang dianggarkan dari APBD tidak perlu dicairkan di luar kota Kabupaten Jember seperti yang biasanya dilelang keluar dan sebagainya;" terang Bupati Faida.               

Bupati menginginkan agar seragam anak-anak itu bisa dikerjakan oleh penjahit Kabupaten Jember sendiri, termasuk yang punya mesin jahit satu atau yang bisa jahit akan  tetapi belum punya mesin jahit. 
"sekaligus karena saya ke depan ingin mereka penjahit bisa Sejahtera dari kemampuan menjahitnya."
"Kita dalam rangka mendata sipaya kekuatan menjahit di Jember ini bisa tumbuh dan berkembang."

Hari ini para penjahit sudah diberikan order, untuk kurang lebih 6.500 siswa yang mendapat   bantuan seragam terutama siswa yatim-yatim piatu yang memperoleh beasiswa, dan juga beasiswa miskin yang mendapat bantuan seragam. 

Untuk anak sekolah TK dan SMA, mendapat masing-masing satu stel, sedangkan untuk anak sekolah SD dan SMP mendapat 2 setel, yaitu untuk seragam harian, dan seragam Pramuka, dengan anggaran yang tersedia kurang lebih 1,5 milyar rupiah.
 Ordernya langsung dibagi  kepada para penjahit, masing-masing penjahit rata-rata dapat tugas 5 siswa, dan ini di bagi walaupun belum bisa persis, karena  belum semua wilayah ada data penjahitnya, namun misinya bukan sekedar menjahitkan tetapi bagaimana kita memperhatikan anak yatim-yatim piatu ini, sehingga penjahit juga bisa punya sambung rasa dengan anak-anak yatim-piatu dan siswa miskin ini.  

Oleh karenanya dibagi selain biaya jahit  sudah diberikan dari pemerintah Kabupaten Jember,  anak-anak mendapat voucher, yang fungsinya nanti ditukarkan dengan ongkos jahit, dan ini sudah dibagi di mana siswanya, dan dimana penjahitnya,  didekatkan dengan rumah masing-masing, supaya  bisa sambil mengawasi anak-anak yang memperoleh bantuan itu.

 "Hari ini kita sekaligus mendata kondisi para penjahit itu karena ada juga yang belajar otodidak, masih muda ingin belajar lagi, ada yang punya mesin jahit, ada yang tidak, ada juga penjahit yang mesinnya 4, ada yang berkelompok dan ada yang perseorangan," kata Faida. 

Ada sekitar 1.150 orang yang mengikuti kongres penjahit 2019 kali ini.
Kongres ini hanya penamaannya  saja, tapi intinya program-program ini kalau tidak dikumpulkan secara langsung tidak bisa cepat tersosialisasi. 

"Kongres ini sebenarnya hanya istilahnya saja tetapi setiap kongres tidak ada pertemuan yang sekedar iseng-iseng bertemu dengan ibu Bupati tidak ada, karena semuanya ada kaitanya dengan program kerja," terang Bupati. (Narno).

Belum ada Komentar untuk "Pemkab Jember Berupaya Mensejahterakan Kehidupan Penjahit Di Jember. "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel